Ia tetap akan memilih wanita baik-baik yang akan dijadikan isterinya.
Begitu pula sebaliknya..
Seburuk apapun seorang wanita,
Ia tetap akan berharap lelaki baik-baik yang akan menjadi imamnya.
Namun, sekarang pertanyaannya: Sudah pantaskah diri ini mengharapkan pendamping hidup yang seperti itu?... Sementara kita masih enggan menjadi seorang idaman?...
Bukankah dengan sangat jelas Allah telah memberi peringatan kepada kita, bahwa lelaki yang baik akan mendapatkan wanita yang baik, wanita yang baik akan mendapatkan lelaki yang baik?..
Sebuah pertanyaan yang layak untuk kita renungkan, sebagai motivasi diri dan pengobar semangat kita dalam berbenah diri untuk menjadi pribadi idaman dan sekaligus teladan. Teladan untuk suami / istri kita, teladan buat anak-anak kita dan teladan bagi orang-orang sekitar kita maupun mereka yang melihat kita.
Sebuah pertanyaan yang bukan hanya dijawab dengan kata-kata, melainkan harus kita jawab dengan tindakan nyata.
Dan jawaban yang paling bijak dari pertanyaan itu adalah :
Jika kita ingin pasangan hidup yang baik (di mata Allah), maka kita harus terlebih dahulu menjadi pribadi yang baik.
Semoga moment Idul Fitri ini bisa menjadi akhir sebuah cerita kelam yang lalu dan awal yang baik untuk sebuah cerita yang baru. Aamiiin..
اللّهم إن كنت صالحا فأرزقني زوجة صالحة وإن لم أكن صالحا فأرزقني زوجة صالحة تصلحني
اللّهم إن كنت صالحة فأرزقني زوجا صالحا وإن لم أكن صالحة فأرزقني زوجا صالحا يصلحني
Ditulis Oleh : Lathoiful Minan
Sobat sedang membaca artikel tentang yang diposting di Motivasi Islami pada hari Senin, 12 Agustus 2013.
Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca artikel ini.
Jika Sobat suka, silahkan copy / paste dan bagikan, namun jangan lupa untuk meletakkan link sumbernya. Oke?...
Semoga bermanfaat. Amin...
