Tidak pernah ada catatan dalam kehidupan umat Islam,
terutama di Indonesia, yang sangat besar harapan dan khusu’ doanya, selain
ingin dipertemukan dengan bulan Ramadhan.
Tidak pernah ada dalam dinamika kehidupan sosial terutama di
Indonesia, kegairahan untuk memberikan perhatian dan penyambutan khusus selain
kepada datangnya bulan Ramadhan. Mulai dari aktivitas bersih - bersih rumah, musholla, masjid, ziarah
ke makam para leluhur dan keluarga yang telah wafat, hingga kerelaan
untuk bersilaturahmi untuk ”sekedar” bermaaf - maafan dengan orang tua, sanak
saudar karena alasan ingin memulai Ibadah Puasa di bulan Ramadhan dengan hati
yang lapang, bersih, tulus dan ikhlas.
Semoga hal- hal yang seperti ini, akan tetap terpelihara.
Jika tidak, tentu harus kita
pertanyakan tingkat keimanan kita. Mengapa ? Allah SWT sendiri, yang memberikan
catatan khusus akan bulan yang bernama Ramadhan ini. Selanjutnya, baginda Nabi
Muhammad SAW, pun memberikan perhatian yang luar biasa akan kemuliaan dari
bulan dimana Al-Qur’anul kariim, diwahyukan kepadanya melalui malaikat Jibril.
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا
وَكِيعٌ وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ نَصْرِ بْنِ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيِّ عَنْ
النَّضْرِ بْنِ شَيْبَانَ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ
حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ وَالْقَاسِمُ بْنُ الْفَضْلِ الْحُدَّانِيُّ
كِلَاهُمَا عَنْ النَّضْرِ بْنِ شَيْبَانَ قَالَ لَقِيتُ أَبَا سَلَمَةَ بْنَ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ فَقُلْتُ حَدِّثْنِي بِحَدِيثٍ سَمِعْتَهُ مِنْ أَبِيكَ يَذْكُرُهُ فِي
شَهْرِ رَمَضَانَ قَالَ نَعَمْ حَدَّثَنِي أَبِي
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ذَكَرَ شَهْرَ رَمَضَانَ فَقَالَ شَهْرٌ كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ
مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " (Ramadlan) adalah bulan yang
Allah mewajibkan kalian berpuasa, dan aku sunnahkan shalat di malam harinya.
Barangsiapa berpuasa di siangnya dan bangun di malamnya karena iman dan
mengharap pahala, maka dosa-dosanya akan keluar seperti pada hari dilahirkan
oleh ibunya. " (HR. IBNU MAJAH - 1318)
Setelah 11 bulan kita beraktivitas dan berinteraksi dengan
beragam urusan dan bertemu dengan mungkin ribuan orang, tentu akan meninggalkan
catatan - catatan yang
sangat bisa melukai hati, meninggalkan catatan dan tindakan yang bisa
dkategorikan tidak sesuai dengan ajaran ideal dari agama yang kita anut. Bahkan
sangat mungkin, sempat melakukan persekongkolan jahat untuk sekedar memenangkan
persaingan dalam memenangkan tender atau keinginan dinilai baik oleh atasan.
Kealfaan dan kehilafan ini, sebagai manusia yang lemah,
pasti akan dialami dalam kehidupannya. Sehingga memerlukan perhentian untuk
mengembalikan kebersihan dan kesucian hati dan keberadaan dirinya agar tetap
sesuai dengan fitrah penciptaannya.
Semoga Ramadhan
yang akan datang benar-benar dapat membentuk pribadi kita yang baik, meningkatkan kualitas keimanan
kita sehingga kita dapat menggapai nilai خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.
Amin…
اللهم بارك
لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان. آمين...
Ditulis Oleh : Lathoiful Minan
Sobat sedang membaca artikel tentang yang diposting di Motivasi Islami pada hari Senin, 24 Juni 2013.
Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca artikel ini.
Jika Sobat suka, silahkan copy / paste dan bagikan, namun jangan lupa untuk meletakkan link sumbernya. Oke?...
Semoga bermanfaat. Amin...