اَلْحَيْضُ هُوَ الدَّمُ الْخَارِجُ فِيْ سِنِّ الْحَيْضِ وَهُوَ تِسْعُ سِنِيْنَ قَمَرِيَّةً مِنْ فَرْجِ الْمَرْاَةِ عَلَى سَبِيْلِ الصِّحَّةِ. وَمَا دُوْنَهُ فَهُوَ دَمُ فَسَادٍ.
Artinya: Haid adalah darah yang keluar dari farji seorang perempuan dalam usia haid yaitu ketika berusia 9 (sembilan) tahun menurut tahun Qomariyyah (bukan Syamsiyyah) atas jalan yang sehat (tidak sedang Istihadloh). Dan dengan demikian darah yang keluar sebelum usia itu dianggap darah fasad (rusak).
فَلَوْ رَاَتِ الدَّمَ قَبْلَ تَمَامِ التِّسْعِ بِمَا لاَ يَسَعُ حَيْضًا وَطُهْرًا فَهُوَ حَيْضٌ. وَاِلاَّ فَلاَ (تحرير ص 17).
Artinya: Maka apabila dia mengeluarkan darah sebelum sempurna usia 9 (sembilan) tahun, dengan tersisa waktu tetapi tidak cukup untuk ditempati haid dan suci maka darah tersebut sudah diaggap darah haid. Dan bila waktu itu masih cukup untuk ditempati dua hal tersebut, maka darah yang keluar belum dianggap darah haid (melainkan darah penyakit rusak). (Tahrir Hal. 17).
Contoh: Darah keluar ketika dia berumur 8 tahun lebih sebelas setengah bulan, selama 15 hari, maka darah yang keluar di masa-masa seperti itu sudah dianggap darah haid, sebab untuk mencapai 9 tahun tepat, tidak terpisah dengan suci.
Ditulis Oleh : Lathoiful Minan
Sobat sedang membaca artikel tentang yang diposting di Motivasi Islami pada hari Jumat, 30 Juli 2010.
Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca artikel ini.
Jika Sobat suka, silahkan copy / paste dan bagikan, namun jangan lupa untuk meletakkan link sumbernya. Oke?...
Semoga bermanfaat. Amin...